Sumenep, RNN – Dalam Kunjungan Fatkur Pelukis Metafisika asal Kota Blitar ke Sumenep berdasarkan ketertarikannya kepada Sejarah Kadipaten Sumenep trutama kepada Arya Wiraraja seorang Tokoh Besar Pendiri Kerajaan Majapahit, Pendiri Kerajaan Lamajang Tigang Juru dan Pernah jadi Penguasa Kerajaan Doho Kediri.
Kebesaran nama Arya Banyak Wide ( Arya Wiraraja ) yang banyak mempengaruhi karakter budaya dan karakter berpikir masyarakat Jawa Timur tidak bisa di tinggalkan bahwa beliau adalah tokoh yang menjadi fondasi dasar berdirinya kerajaan Bumi Nuswantoro yang menjadi cikal bakal berdirinya Negara Indonesia.
Dalam penjelasannya Fathur mengatakan, ” Awal ketertarikan saya mengunjungi Kota Sumenep karena nama kotanya trutama “Menep” :
“Menep” dalam bahasa Jawa, yang juga diserap ke dalam bahasa Indonesia, berarti diam, tenang, atau mengendap. Secara lebih luas, menep juga bisa diartikan sebagai sikap untuk tidak ikut campur dalam situasi yang keruh atau bermasalah, membiarkan masalah tersebut mereda dengan sendirinya.
Jadi, secara sederhana, “menep” adalah keadaan diam, tenang, dan mengendap, baik secara harfiah maupun kiasan, yang mengarah pada pemulihan kejernihan dan ketenangan “, ujar Fatkur mengakhiri penjelasannya.
Ada banyak Tokoh Jawa Timur yang sudah Fatkur lukis salah satunya Wakil Gubernur Jawa Timur Dr. H. Emil Elestianto Dardak, B.Bus., M.Sc. a.k.a ( Emil Dardak ) hal itu berdasar penglihatannya terhadap sejarah dan karakter yang hadir dalam alam metafisika dan spiritual kepada Fatkur yang kemudian di aplikasikan dalam bentuk Lukisan, baik sketsa ataupun Lukisan cat warna dalam kanvas.
Di setiap Perjalanan saya melukis saat ini selalu didampingi Rudi Putro Nuswantoro sebagai penerjemah karya lukisannya, di Sumenep Fatkur melukis Mantan Wakil Bupati Sumenep Hj. Dewi Khalifah, MH yang juga tokoh besar pemgembangan Pendidikan Islam dengan Pondok Pesantrennya yaitu
Pondok Pesantren Aqidah Usymuni, dan juga melukis Pimpinan Redaksi Rajawali Nusantara News (RNN) yaitu Nurul Alim yang juga penggiat Budaya di MATRA ( Masyarakat Adat Nusantara ).
Setiap karya karya lukisan Fatkur menggambarkan lukisan abstrak dari silsilah keturunan yang di lukis dengan menggali informasi informasi Spritual dan Metafisika orang yang jadi objek gambarnya, yang informasi tersebut didapat dari kemampuan indera ke enam Fatkur dati sejak kecil.
Selanjutnya Fatkur ingin berkeliling Indonesia untuk mengembangkan bakat dan jaringannya dalam dunia seni lukis metafisika dan Spiritual agar karya karyanya bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia tanpa Pandang Bulu. ( Red )
