Jakarta,RNN – Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Sugiono, dan Menteri Luar Negeri Selandia Baru, Winston Peters, memimpin bersama pertemuan ke-12 Joint Ministerial Commission (JMC) Indonesia–Selandia Baru yang digelar di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri RI (13/6).
Pertemuan JMC ke-12 berfokus pada evaluasi tahun pertama pelaksanaan Rencana Aksi 2025–2029 yang disepakati pada JMC ke-11 di Auckland, serta membahas program-program kerja sama ke depan. Kedua Menlu menegaskan komitmen untuk memperkuat kemitraan komprehensif dalam kerangka rencana aksi tersebut.“Langkah ini penting untuk memperkuat hubungan bilateral dan mewujudkan tujuan yang terdapat dalam Rencana Aksi 2025–2029,” ujar Menlu Sugiono.
Kerja sama Indonesia–Selandia Baru mencakup berbagai bidang, termasuk ekonomi, perdagangan, investasi, dan pendidikan. Di sektor ekonomi, kedua Menlu sepakat mendorong perdagangan yang lebih seimbang dan berkelanjutan guna mencapai target perdagangan bilateral senilai NZD 6 miliar pada 2029. Salah satu upaya konkret adalah dengan streamlining kebijakan importasi dan meningkatkan kolaborasi dalam sektor pangan dan pertanian.
“Saya juga ingin menyampaikan apresiasi atas dukungan Pemerintah Selandia Baru terhadap program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo,” tambah Menlu Sugiono.
Kedua Menlu juga membahas kerja sama antarmasyarakat. Secara khusus, Menlu Sugiono mengapresiasi peningkatan kuota beasiswa Manaaki New Zealand Scholarship Programme (MNZSP) untuk Indonesia. “Saya harapkan penandatanganan Arrangement on Education Cooperation ini dapat semakin mendukung pengembangan SDM Indonesia, khususnya generasi muda,” ujar Menlu Sugiono.
Kerja sama di bidang olahraga juga menjadi sorotan, termasuk melalui pengembangan kapasitas atlet. “Rugby adalah salah satu ikon olahraga Selandia Baru, dan saya percaya olahraga seperti rugby dapat menjadi jembatan persahabatan yang kuat antar generasi muda kita,” ujar Menlu Sugiono.
Selain penandatanganan kerja sama di bidang pendidikan, Indonesia dan Selandia Baru juga telah menyepakati Mutual Recognition Arrangement (MRA) untuk standar halal, yang akan memperkuat kerja sama industri halal dan memenuhi kebutuhan konsumen di kedua negara.
Menlu Sugiono dan Menlu Peters juga menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi di Pasifik, termasuk melalui forum-forum regional seperti Melanesian Spearhead Group (MSG) dan Pacific Islands Forum (PIF). “Sebagai negara yang sama-sama memiliki kedekatan geografis dengan kawasan Pasifik, kita punya tanggung jawab bersama untuk menjaga stabilitas, kemakmuran, dan ketahanan kawasan,” tegas Menlu Sugiono.
“Indonesia dan Selandia Baru adalah tetangga dekat, dan karena itu, saya ingin menegaskan kembali komitmen bersama untuk membangun masa depan kawasan dan dunia yang lebih resilien dan damai,” tutup Menlu Sugiono.
JMC RI-Selandia Baru adalah forum tingkat Menteri Luar Negeri yang menjadi wadah penting untuk meninjau kemajuan kerja sama bilateral serta mendorong kolaborasi yang lebih erat di tingkat kawasan dan global. (Sumber: Kementerian Luar Negeri RI/Nur)