LSM ITN Provinsi Lampung Soroti Lonjakan Kekayaan Kepala BPMP Lampung, Akan Laporkan dan Aksi ke KPK

Lampung,RNN-Lembaga Swadaya Masyarakatakat (LSM) Investigasi dan Transparansi Nasional Provinsi Lampung menyoroti adanya potensi anomali dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Khairullah, Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Lampung. LSM ini mengancam akan melaporkan hal tersebut ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan menggelar aksi unjuk rasa pada Selasa, 21 Oktober mendatang.

Koordinator LSM ITN, Riski, mengatakan dugaan anomali ini berdasarkan pada data perbandingan LHKPN Khairullah yang diumumkan oleh KPK. Data tersebut membandingkan laporan periode 31 Desember 2023 dan 31 Desember 2024.

“Kami menemukan beberapa poin yang janggal dan signifikan dalam kurun waktu satu tahun tersebut. Kenaikan pada aset tertentu sangat mencolok dan patut dipertanyakan,” ujar Riski dalam pernyataan tertulisnya, Sabtu (18/10/2025).

Berdasarkan data LHKPN yang dirilis oleh KPK, total harta kekayaan Khairullah memang mengalami kenaikan sebesar Rp 77,4 juta atau 3,58%, dari Rp 2,16 miliar pada 2023 menjadi Rp 2,23 miliar pada 2024.

Namun, LSM ITN menyoroti dua hal utama. Pertama, kenaikan nilai pada properti berupa Tanah dan Bangunan di Kota Tangerang Selatan sebesar Rp 50 juta (4,17%). Kedua, dan yang paling mencolok, adalah lonjakan pada kategori Harta Bergerak Lainnya yang melonjak sebesar Rp 49,7 juta atau 48,35%, dari sekitar Rp 102 juta menjadi Rp 152 juta.

“Kenaikan hampir 50% untuk harta bergerak lainnya dalam setahun adalah hal yang sangat tidak wajar, apalagi untuk seorang PNS. Apa sumber dananya? Ini yang harus dijelaskan secara transparan,” tegas Riski.

Sebaliknya, pos Kas dan Setara Kas justru mengalami penurunan drastis sebesar Rp 22,3 juta (-26,59%).

LSM ITN menilai adanya ketidakwajaran ini mengindikasikan potensi penyalahgunaan wewenang atau sumber daya yang tidak sesuai dengan aturan.

“Kami mendesak KPK untuk segera melakukan pemeriksaan mendalam terhadap LHKPN ini. Jika tidak ada kejelasan, kami tidak akan tinggal diam. Secepatnya kami akan laporkan ke KPK dan siap menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut pemeriksaan yang transparan dan adil,” pungkas Riski.

Hingga berita ini diturunkan, upaya untuk mendapatkan konfirmasi dari Khairullah belum berhasil.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *