Malam Tasyakuran 17 Agustus HUT Ke – 80 di Desa Kepunten 

Oplus_131072
Foto : Kepala desa Kepunten Zainul Abidin beserta jajarannya dan Tokoh Agama, menjelang doa bersama dimalam Tasyakuran.

Sidoarjo | RNN – Pemerintah Desa Kepunten menggelar malam tirakatan pada hari Sabtu (16/8/25) di Balai Desa Kepunten. Malam Tirakatan/Tasyakuran menjadi salah satu tradisi unik perayaan HUT RI yang kerap digelar masyarakat Jawa Timur. Malam tirakatan digelar pada 16 Agustus atau malam hari sebelum 17 Agustus.

Malam tirakatan 17 Agustus biasanya berisi berbagai kegiatan seperti doa bersama dan makan bersama. Segenap warga Desa Kepunten di masing-masing dusun menggelar tirakatan dalam rangka HUT RI Ke-80 pada tanggal 16 Agustus 2025 malam.

Kegiatan doa bersama ini, dihadiri beberapa unsur pemerintah Desa Kepunten, BPD Kepunten, Ketua RT, RW, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda Karang Taruna Desa Kepunten dan KKN Mahasiswa dari Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo melaksanakan doa bersama, pemotongan tumpeng, dan makan bersama.

Foto : Beberapa toko masyarakat desa Kepunten, pemuda karang taruna dan mahasiswa KKK Universitas Maarif Hasyim Latif (UMAHA) Sidoarjo.

Kepala desa Kepunten, Zainul Abidin menuturkan, setiap tanggal 17 Agustus, rakyat Indonesia memperingati hari kemerdekaan dengan beragam kegiatan, salah satunya adalah malam tasyakuran, selain meningkatkan rasa syukur atas kemerdekaan yang diraih para pahlawan dengan penuh pengorbanan, momen ini juga menjadi saat untuk merenung, berdoa, dan memohon keberkahan bagi bangsa.

“Kegiatan ini dilaksanakan untuk mensyukuri kemerdekaan dan mendoakan para pahlawan yang telah memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia, tak terkecuali juga untuk para pendahulu kita yang pernah menjabat di Pemerintah Desa Kepunten,” tutur Kepala Desa Kepunten Zainul Abidin.

Harapan Kepala Desa Kepunten Zainul Abidin berharap acara tasyakuran ini bisa menjadi berkah bagi semua warga desa Kepunten dan insyaallah tahun depan bisa lebih meriah lagi dari tahun sekarang.” Pungkasnya Kepala desa Zainul Abidin

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *