Ratusan Massa Akan Geruduk Kantor Balai Sungai Mesuji

Lampung,RNN- Gejolak perlawanan masyarakat terhadap dugaan praktik korupsi dan pengondisian proyek di lingkungan pemerintahan kembali memanas. Senin, 2 Juni 2025, ratusan massa dari elemen Aliansi Pemuda Peduli Negeri (APPN) dan Lembaga Aliansi Cegah Korupsi (LACAK) akan menggelar aksi besar-besaran di depan Kantor Balai Wilayah Sungai Mesuji Sekampung, Bandar Lampung.

Aksi yang diklaim akan menjadi salah satu demonstrasi terbesar di Provinsi Lampung ini dipimpin langsung oleh Candra Setiawan, Ketua Umum LACAK. Massa menuntut pengusutan tuntas terhadap dugaan penyimpangan anggaran pada proyek-proyek yang dikelola Satker Operasi dan Pemeliharaan (O&P) SDA Mesuji Sekampung tahun anggaran 2023–2025.

 

> “Kami siapkan 100 orang massa aksi dari kalangan pemuda, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Ini bentuk kepedulian terhadap uang rakyat yang kami duga kuat telah diselewengkan,” tegas Candra dalam pernyataan tertulisnya.

 

 

 

 

 

Proyek Sarat Masalah, Oknum Internal Diduga Terlibat

 

APPN dan LACAK menduga proyek-proyek di bawah OP SDA II dipenuhi pengondisian tender, penggelembungan biaya hingga 40% dengan dalih pajak dan administrasi, serta adanya potensi setoran tidak resmi dari rekanan pelaksana.

 

Temuan investigasi lapangan di sejumlah titik di Kabupaten Lampung Timur dan Lampung Tengah menunjukkan, beberapa proyek tahun anggaran 2024 justru diduga dikerjakan oleh oknum internal, bukan pihak ketiga sebagaimana mestinya.

 

> “Ada dugaan kuat proyek dikerjakan sendiri oleh oknum dari dalam instansi, namun anggarannya tetap dibebankan seperti proyek pihak ketiga. Ini merugikan negara dan rakyat,” ungkap salah satu anggota tim investigasi APPN-LACAK.

 

 

 

 

 

Tuntutan Aksi: Audit Menyeluruh, Ungkap Ke Publik, dan Seret ke Meja Hijau!

 

Dalam aksinya, massa menuntut aparat penegak hukum—mulai dari Kejaksaan Tinggi Lampung, Polda Lampung, hingga BPK RI—untuk segera turun tangan mengaudit proyek-proyek di tubuh Balai Wilayah Sungai Mesuji Sekampung.

 

Selain itu, mereka meminta agar seluruh hasil kegiatan tahun 2025 saat ini dipublikasikan secara terbuka. Beberapa kegiatan yang menjadi sorotan utama karena menyedot anggaran miliaran rupiah antara lain kegiatan tahun 2025 :

 

Operasi & Pemeliharaan Embung dan Mata Air: 126 unit senilai Rp10,41 miliar

 

Pemeliharaan Sungai: 10 unit senilai Rp1,54 miliar

 

Operasi & Pemeliharaan Bendungan Irigasi: 16 unit senilai Rp9,31 miliar

 

Operasi & Pemeliharaan Sumur JIAT: senilai Rp6,74 miliar

 

 

> “Rakyat butuh bukti, bukan janji. Jika terbukti ada penyelewengan, proses hukum harus berjalan. Jangan biarkan uang negara menguap tanpa pertanggungjawaban,” kata Candra menegaskan.

 

 

 

 

 

Tagline Aksi: “Lihat, Lawan, dan Laporkan!”

 

Seruan “Lihat, Lawan, dan Laporkan ke KPK RI” menjadi nyanyian wajib para peserta aksi. APPN dan LACAK menegaskan, jika tak ada respon serius dari aparat penegak hukum di daerah, mereka siap membawa persoalan ini ke tingkat nasional, termasuk melaporkan langsung ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI).

 

Dengan semangat moral dan keberanian sipil, aksi ini diharapkan menjadi titik balik perlawanan masyarakat terhadap praktik korupsi dan birokrasi yang tidak sehat.

 

> “Ini bukan sekadar aksi, tapi bentuk perlawanan moral. Kami akan terus kawal hingga tuntas,” pungkas Candra.(tim/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *